Namaku Rendi
Swara. ku lahir di Bandung
2 mei 1993. Bertepatan dengan hari pendidikan nasional. Ku terlahir dari
keluarga yang amat berkecukupan dan baru setelah ku masuk SMK, orangtuaku
pindah ke kota pelajar (Yogyakarta)
karena bisnis orangtuaku disana sedang maju dengan terpaksa semua pindah,
terkecuali aku. Aku memilih bersekoloah di Bandung karena suasananya lebih rame dan
diriku bebas tanpa ada beban. Namun saking bebasnya diriku mulai dari sering
bolos sekolah, ngerokok melanggar norma di sekolah hingga corat coret tembok
sekolah. Aku memiliki 4 teman yang sudah dekat denganku semenjak SD,SMP dan
hingga saat ini. Inilah profil singkat teman-temanku.
1. Riza andri
sahabat gue yang satu ini paling gue demenin meski otaknya cerdas tapi kalo dia
lagi bt atau bad mood pasti otaknya konslet. Dia adalah salah satu dari 4 temen
deket gue yang mempunyahi hobi sama kaya gue. Yaitu doyan tidur.
2. Hendi yoga
musisi yang satu ini bisa jadi inspirasi musik gue kamarnya yang bersebelahan
dengan kamar gue. Tapi yang gue suka dari diri dia adalah kisah cintanya yang
gak pernah putus.
3. Aris riadi
adalah salah satu sahabat gue yang memiliki tinkat kedewasaan tinggi dan dapat
menjadi pembimbing bagi kita saat kita lagi ada masalah.
4. Arul barokah temen
sebangku saat sd dulu merupakan best friend yang gue miliki slama ini.
Selamaini dia yg ngasih suport dan sering nyomblangin gue tapi gak pernah
berhasil.
Mereka semua hamper bernasib sama denganku orang tua
mereka rata2 sudah pindah ke luar kota
untuk urusan bisnis dan semenjak awal masuk SMK kami berlima memutuskan untuk
Kost. Kami biasa berangkat dari rumah kost jam 5 pagi dan kembali pada jam 8
malam.
Pagi
ini masih gelap gulita.Cahaya matahari pun masih belum tampak menyusup melalui
jendela dan fentilasi kamar. Namun keributan di depan pintu kamar mandi di
kost-an ini tak pernah terlewatkan setiap pagi.
“dor dordor dor dor. Woi cepetan nih gue kebelet
banget” cibir aris di depan pintu kamar mandi.
“krek” pintu pun terbuka. “riweuh banget sih loe” jawab
arul. Sementara mereka berdua hendi sama andri siap2 mau berangkat sedangkan
aku baru bangun dari lelap tidurku karena keributan mereka
“woi kalian ini masih mau ribut2 atau mau mandi? Udah
jam empat lebih nih”
“aku mandi duluan ya mumpung kamar mandi yang di atas
kosong”
“ok cepet ya. Aku tunggu di depan gerbang”
Setelah satu jam mandi, siap-siap dan sarapan akhirnya kami berlima berangkat
menuju ke stasiun kereta yang jaraknya sekitar 200meter dari kost-an kami.
Sesak dan penat
suasana pagi hari ini di stasiun gadobangkong, padahal sang mentari belum
memunculkan cahayanya saat ini.setelah limabelas menit ku menunggu kereta,
akhirnya kereta pun tiba. Hirup pikuk para pedagang kereta, para pelajar,
pegawai dan pengamen menghiasi perjalananku magi ini untuk menempuh ilmu di kota kembang. KRD(kereta
rel diesel) yang ku naiki saat ini begitu sarat akan penumpang meski waktu baru
menunjukkan jam 05.30. kondektur yang perlahan mulai mendekat kea rah ku dan
teman-temanku yang sedang asyik merokok di dekat pintu masuk gerbong kereta.
Seketika itu pun aku kaget ketika kondektur tersebut menceramahi aku dan teman
temanku.
“dek, kalo
ngerokok jangan di sini. Ini tempat umum.Lagi puka kalian masih pelajar dan tak
sepantasnya untuk merokok.”
‘ya pak, kami
paham, maaf atas kesalahan kami.”
“lain kali tidak
di ulangi lagi ya. Apakah kalian membeli tiket sebelum berangkat?”
“ya pak, ini
tiketnya”
Setelah itu pak
kondektur pun mulai perlahan berjalan meninggalkan kami yang tentuna
mengabaikan nasihatnya. Kami malah terus menghisap batang rokok kami yang
sempat kami matikan sesaat.
Setelah tiba di
stasiun Bandung
kami pun segera menuju ke sebelah timur untuk melanjutkan perjalanan menuju ke
sekolah menggunakan angkot.Setibanya di tempat biasa kami naik angkot, kami
mengobrol sejenak sembari menunggu angkot.
“Ndi kamu
katanya mau pindah ya?”
“ya gitu lah
tapi q masih sulit untuk meninggalkan kota
ini”
“kalo kamu
pindah ndi entar kita cuma berempat donk.”
“Gak ada loe gak
rame”
“bener banget
kata Rizal kalo gak ada kamu gak rame kaya lebel rokok”
“Tapi kayanya
aku harus ngubah jalan pendidikan aku, aku gak mau setelah lulus SMK ini hidup
aku terpuruk, cm gara-gara sering nongkrong-nongkrong habis pulang sekolah,
pulang malam-malam, ngerokok dan hal-hal lainnya yang aku lakuin bersama
kalian-kalian. Ini pilihan terakhir dariku dan aku tidak ingin mengecewakan
kedua orangtuaku yang ssah payah telah membesarkanku hingga saat ini”
“emang kamu mau
pindah kapan?”
“ ya paling
pertengahan semester nanti”
“nanggung Ndi
kalo kaya gitu”
“lagi pula ku
ingin dekat dengan orangtuaku yang lagi di yogyakarta”
“semoga setelah
kamu pindah kesana tidal lupa dengan kita-kita ya”
“so pasti lah”
Setelah obrolan
lama kami yang begitu seru akhirnya ku mulai naik angkot yang akan mengantarkan
kami hingga depan gerbang sekolah kami. Setelah tiba di depan gerbang dan kami
pun mulai masuk gerbang sekolah secara mengendap-ngendap agar tidak ketahuan
guru ketertiban yang sudah bersiap-siap dengan gunting dan buku catatan
pelanggaran. Aku termasuk siswa yang bandel dilingkungan sekolah mulai dari
atas sampai bawah dari tampilan ku tidak ada satupun yang tertib, mulai dari
sepatuku yang tidak hitam, celanaku yang ketat, bajuku pun tak ada atributnya,
rambut ku juga tidak sependek teman-temanku di kelas. Berbulan bulan sudah ku
sekolah di sini dan akhirnya ku menerima kiriman surat
dari orang tuaku yang berisikan berita dari sana bahwa diriku harus pindah dengan segera
karena di sekolah yang ku tuju hanya ada 1 kursi kosong yang harus cepat-cepat
ditempati olehku.
“assalamu’alaikumBu”
begitu ku mulai masuk ruangan BK untuk mengurusi surat perpindahanku.
“wa’alaikumsalam,
ada apa ya nak rendi tumben-tumbennya datang kesini. Lagi bikin kasus baru ya?”
“Nggak Bu. Saya
datang kesini bukan untuk mengisi buku pelanggaran Bu. Tapi saya disini ingin
membuat surat
pindah sekolah”
“lha kok pindah
nak rendi, padahal kan
nanggung. Trus kan
kamu termasuk anak yang cerdas meski Urakan, bandel dan sering ngelanggar
aturan”
“nah karena surat ini bu saya akan pindah, saya pindah ke kota pelajar Yogyakarta
agar dapat pendidikan yang lebih baik. Dan juga saya ingin pergaulan saya lebih
baik dari pada di sini bu. Ibu tau sendiri kan semenjak saya nge-kost saya sering bolos
dan lebih urakan dari pada sebelum saya kost”
“Ibu mengerti nak,
mungkin kamu ingin lebih dekat lagi dengan orang tuamu,begitu?”
“ya bu”
“kalau memang
itu keinginanmu, besok saya buatkan suratnya dan mulai minggu depan kamu sudah
dapat mulai sekolah disana. Dilihat dari sekolah tujuanmu ini sepertinya sangat
bagus selain SBI Ibu juga pernah dengar kalo siswa disana baik-baik dan
prestasinya bagus-bagus ”
Keesokan harinya
aku dipanggil kembali oleh guru BK untuk
mengambil surat
perpindahan sekolah.
“assalamu’alaikum.Maaf
bu mengganggu, apakah Ibu tadi memanggil saya bu?”
“wa’alaikumsalam.Ya
nak rendi. Ini suratnya sudah Ibu buatkan berikut dengan rekomendasi dari dinas
kota dan
provinsi. Mungkin hari ini kamu bisa berpamitan dengan teman-temanmu”
“Ya bu.
Terimakasih atas bantuannya bu. Mungkin pertama-tama saya minta maaf karena
selama saya sekolah disini saya sering berbuat ulah, sering bolos dan sering
melanggar tata aturan sekolah bu”
“tidak apa-apa
nak rendi mungkin perpindahan sekolahmu ini dapat membuatmu lebih baik lagi.
Lagi pula seminggu sebelum hari ini juga ibu liat kamu lebih rajin dan semangat
dalam bersekolah.”
“yang kedua
mungkin sanya mohon pamit bu untuk ke kelas untuk pamitan kepada teman-teman.
“Ini nak rendi
ada kenang kenangan dari ibu, mungkin bisa mengenang sekolah ini”
“terimakasih bu”
Setelah dari
ruang BK akupun segera menuju ruang kelas untuk berpamitan dengan
teman-teman.Selama perjalanan menuju kelas ku lihat isi kantong pemberian guru
BK tadi.Dan ternyata isinya itu buku catatan tentang diriku mulai dari
pelanggaran hingga penghargaan. Setelah tiba di depan pintu ruang kelas, ku
masukkan kantong pemberian guru BK tadi dan segera masuk ruang kelas. Ternyata
di dalam ruang kelas sedang pelajaran, kebetulan yang mengajar juga wali
kelasku.
“Rendi kemana
aja dari tadi pagi kamu?”, Tanya Riza
“Aku baru habis
dari ruang BK ngambil surat
pindah”
“hah surat pindah?, kamu jadi
pindah ndi?”
“ya. Aku Cuma
mau bilang makasih kepada teman-teman ku semua, mungkin kenangan bersama kalian
gak akan aku lupain.dan saya juga minta maaf kepada Bu Marie selaku wali kelas
saya yang telah berjuang membela saya saat kenaikan kelas kemarin dan telah
memberikan saya banyak nasihat. Kepada teman-teman saya minta maaf kalau saya
banyak salah dan kekhilafan”
“Ibu juga minta
maaf kepada nak Rendi kalu ibu suka marah-amrah sama kamu terus namun semua itu
bukan karena ibu galak, namun katena ibu sayang sama kamu.”
“terimakasih
kepada teman-teman dan kepada Bu Marie yang telah mengsuport saya selama
sekolah disini”
Setelah
berpamitan aku pun segera pulang untuk beres-beres kamar kost dan berpamitan
kepada tetangga,kerabat, terutama keempat sahabatku yang selama ini terus
menemaniku.
Dan akhirnya
senja pun tiba. Akhirku untuk meninggalkan kota ini dan semua kenangan bersamanya.
Sepanjang perjalanan di kereta ku hanya memikirkan kedepannya aku harus
bagaimana.
8 jam sudah ku
lewati dalam perjalanan malam di kereta api.
Aku pun tiba di
stasiun Wates ibukota kabupaten Kulonprogo.Inilah langkah awalku yang harus aku
ubah, mulai dari sikap, perilaku hingga tampilan.
Setibanya diriku
di rumah orangtuaku ku disambut bahagia oleh ibuku dank u pi\un langsung
sungkeman kepada ibuku .
“Bu maafi Rendi
ya bu kalau Rendi sering buat Ibu kecewa”
“tidak apa-apa
nak rendi. Ibu sudah memaaf kan
kesalahanmu. Dari sekarang ibu ingin melihat kamu berubah dan sukses”
“Ya bu Rendi
janji tidak akan mengecewakan ibu lagi.”
Keesokan harinya
akupun mulai beraktifitas sekolah di SMK Negeri 2 Pengasih dan aku bertemu
dengan teman-teman baru, teman-teman baru.
Ketika aku akan
memasuki ruang kelas tiba-tiba ada guru yang menyapaku. Ternyata itu pak Wandy
guru bahasa Indonesia yang akan mengajar di kelasku.
“Apakah benar,
kamu Rendy murid pindahan dari bandung?”
“Ya pak. Saya
benar murid baru dari bandung”
“Nanti sebelum
saya mulai mengajar di kelas, kamu perkenalkan diri dahulu di depan kelas ya”
“siap pak”
Setelah itu pun
aku memasuki ruang kelas dan mulai memperkenalkan diri dengan teman-teman baru.
Semenjak hari itu pun aku terkenal sebagai anak pindahan baru dari bandung yang pandai dan
mudah berinteraksi dengan teman-teman baru.
Hari hari
Setelah perpindahan itu akupun bukan Rendi yang dulu tetapi sekarang aku lebih
rajin belajar, taat ibadah, dan prestasiku lebih baik daripada sebelumnya.Ini
semua di dukung dengan sekolahan yang baik dan lingkungannya. Kini ku merasakan
bahwa pendidikan di Yogyakarta lebih baik dari
pada di daerah lain.
Hari berganti
hari, bulan berganti bulan tak terasa akupun sudah menginjak kelas 3 dan telah
melalui ujian yang panjang selama semester 2 di kelas 3 ini.Akhirnya akupun
telah di rekrut oleh PT SMART Tbk di Riau.Padahal hasil UN belum di
umumkan.Dengan segera ku terima rekrutan tersebut dan berangkat menuju ke Riau.
Setelah 3 tahun
bekerja di Riau akhirnya aku pum menikah dengar Rinda Salaswati putri asli riau
yang ku pinang dan menjadi pendamping
hidupku.
TAMAT
Karya : Fandhi Ahmad Fauzi (siswa klas XI
Tlas 2012)
CATATAN KAKI
v
Arswendo Atmowiloto, Mengarang Itu Gampang, (Jakarta:PT
Gamedia,1982)hal.91